Royalmetr0.blogspot.com
- Mensyukuri dan mengakui nikmat Allah, Wajib bagi
kita untuk bersyukur kepada Allah bagi setiap muslim karna itu sudah menjadi kewajiban
seorang muslim dan di bawah ini pemaparan tentang definisi Syukur kepada Allah
A.
Wajibnya
mengakui dan mensyukuri nikmat Allah.
Sesungguhnya
bersyukur atas nikmat Allah adalah wajib. Adapun yang menunjukkan hal tersebut
adalah firman Allah : " Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku. "(2/152).
Dan firman Allah : " Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."(2/172)
Dan
Firman Allah : " karena itu, maka henaklah
Allah saja engkau sembah, dan hendaklah kamu termasuk orang orang yang
bersyukur "(azzumar:66)
Dan sabda Rosulullah
"sesungguhnya Allah ridho kepada seorang yang apabila makan sesuatu
makanan dia memuji Allah atas makanana itu, dan bila meminum suatu minuman lalu
dia memuji Allah atas nikmat minuman itu"
B.
Macam macam
sikap manusia dalam menerima nikmat Allah dan ujian darinya.
Adapun
sikap manusia dalam menerima nikmat Allah dan ujian dariNya ada tiga:
i.
Bersyukur
atas nikmat Allah. Namun golongan ini sangat sedikit jumlahnya. Sebagaimana
firman Allah : dan sangat sedikit hamba hambaku yang pandai bersyukur".
ii.
Ada
sebagian manusia ketika dalam kondisi sempit tunduk kepada Allah, selalu taubat
dan menyeru kepadanya. Namun ketika diberikan nikmat mereka lupa kepada Allah,
dan mereka berbuat perbuatan yang melampaui batas. Firman Allah : "Maka
apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kami, Kemudian apabila kami berikan
kepadanya nikmat dari kami ia berkata: "Sesungguhnya Aku diberi nikmat itu
hanyalah Karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi
kebanyakan mereka itu tidak Mengetahui.Sungguh orang-orang yang sebelum mereka
(juga) Telah mengatakan itu pula, Maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang
dahulu mereka usahakan.
Berkata ibnu
katsir menafsirkan ayat ini "Allah memberi kabar bahwa manusia pada saat
kesulitan, dia merendahkan diri pada Allah, bertaubat dan berdo'a kepdaNya.
Kemudian jika Allah memberikan nikmat kepadanya. Dia melewati batas dan
durhaka. Dan dia berkata. "sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah
karena kepintaranku". Maksudnya karena Allah mengetahui bahwa aku berhak
untuk diberi. Seandainya aku di sisi Allah bukan orang yang berhak. Niscaya
Allah tidak akan memberikan kepadaku.! . berkata qotadah "karena
kepintaranku, karena kebaikanku" .
Allah berfirman
"Dan jika kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari kami sesudah dia
ditimpa kesusahan, Pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan Aku tidak
yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. dan jika Aku dikembalikan kepada
Tuhanku Maka Sesungguhnya Aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya." Maka
kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang Telah
mereka kerjakan dan akan kami rasakan kepada mereka azab yang keras.(fushilat
/50)
Berkata ibnu
katsir, 'jika didapatkan suatu kebaikan dan rizki setelah kondisi yang sangat susah dia akan berkata. "ini
adalah untukku, sungguh aku berhak untuk mendapatkannya di sisi Tuhanku" Dalam menafsirkan ayat ini .
mujahid mengatakan "ini adalah karena usahaku. Dan aku berhak
dengannya" ibnu abbas mengatakan "maksudnya. Ini adalah dari diriku
sendiri."
Firman Allah,
"(qorun) berkata, sesungguhnya aku diberi harta itu, hanyalah ilmu yang
ada padaku." (al qhashas:78)
Qotadah dalam
menafsirkan ayat ini mengatakan , "karena pengatahuanku tentang cara cara
berusaha," ahli tafsir lainnya, mengatakan "karena Allah mengetahui
bahwa aku adalah yang patut untuk menerima harta kekayaan ini," inilah
maksud dari kata kata Mujahid " aku diberi kekayaan ini atas
kemuliyaanku" .
Beberapa faedah/manfaat yang dapat
diambil dari ayat diatas adalah:
a) Wajibnya bersyukur atas nikmat Allah
serta mengakui bahwa nikmat tersebut berasal dariNya saja.
b) Haramnya ujub, dan terperdaya dengan
kemampuan dan kekuatan .
c) Wajibnya beriman dengan hari akhir
d) Wajibnya takut akan adzab Allah.
e) Ancaman bagi orang orang yang kufur
dengan nikmat Allah.
iii. Ada sebagian manusia yang bersyukur dan
puas ketika mendapat nikmat berupa kebaikan, namun ketika mendapat ujian
berbalik arah.
Firman
Allah," dan diantara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka
jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia tertimpa suatu
cobaan, dia berbalik kebelakang, dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah
kerugian yang nyata." (al hajj-11)
Maksud ayat ini
adalah menerangkan kondisi orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang
tipis. Ketika mendapat kelaparan, dia masih beriman, namun ketika lenyap
kelaparan itu dan berganti dengan kesempitan, segeralah dia kembali kepada
kekafiran.
C.
Rukun rukun
syukur kepada Allah.
Rukun
rukun syukur kepada Allah ada tiga :
Mengakui
nikmat Allah dalam hati.
Menisbahkan
nikmat tersebut kepada Allah dan memujiNya dengan lisan.
Menggunakan
dalam hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah.
Berkata syaikh
abdurrohman " dengan tiga rukun syukur yang tidak dapat tegak syukur itu
kecuali dengannya, yaitu, mengakui nikmat tersebut dan menisbatkannya kepada yang
memberi nikmat serta menggunakannya untuk hal yang dicintai."
Berkata
syaikh utsaimin "syukur nikmat mempunyai tiga rukun,
Mengakui
nikmat tersebut dari (Allah dalam) hati.
Memuji
Allah atas nikmat tersebut dengan lisan.
Mengamalkannya
dengan anggota badan sesuai dengan keridhoaanNya. "
Ibnu qoyyim
berkata "syukur menurut asalnya adalah mengakui nikmat yang diberikan oleh
Allah yang memberi nikmat dengan cara tunduk kepadaNya, merendahkan diri dan
mencintaiNya. Barang siapa yang tidak mengetahui dari mana nikmat itu berasal,
maka dia tidak akan mensyukurinya. Barang siapa yang mengetahuinya dan tidak
mengetahui siapa yang memberinya, dia tidak termasuk yang mensyukurinya pula.
Barang siapa yang mengetahui nikmat dan siapa yang memberinya, tetapi dia
mengingkarinya seperti ingkarnya orang yang mengingkari Allah yang memberi
nikmat. Maka dia telah kafir. Barang siapa yang mengetahui nimat dan mengetahui
siapa yang memberi nikmat, mengakui dan tidak mengingkarinya, akan tetapi tidak
tunduk kepadaNya atau ridho kepadaNya, dia tidak mensyukurinya. Barang siapa
yang mengetahuinya dang mengetahui siapa yang memberi nikmat dan mengakui dan
tunduk kepadaNya, mencintainya dan ridho kepadaNya. Dan menggunakannya dalam
kecintaan dan ketaatan kepadaNya. Maka inilah yang disebut orang yang
bersyukur. Maka, dalam syukur itu seharusnya ada pengetahuan dengan hati yang
diikuti amal berdasarkan pengatahuan itu. Yaitu condong kepada Tuhan yang
memberi nikmat, mencintaiNya dab tunduk kepadaNya .
D. Penutup.
Segala puji hanya untuk Allah.
Referensi:
·
Shahih
bukhari,muslim dan yang lain lainnya.
·
Tafsir
qur'anul adhim
·
Tafsir
as sa'di
·
Fathul
madjid
·
Qoulu
mufid.
Dan itulah Mensyukuri dan Mengakui Nikmat Allah Semoga Bermanfaat Terimaksih Telah Berkunjung