Royalmetr0.blogspot.com – Hukum Meminta
Hujan Kepada Bintang , banyak masyarakat di indonesia yang masih belum faham
akan Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang, dan di bawah ini deskripsi terhadap
Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang
DEFINISI
الإستسقاء بالأنواء
Maksudnya adalah menyandarkan atau
mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan bulan. karena makna الأنواء jamak
dari kata النوء berarti kedudukan – kedudukan rembulan. Sebagaimana Abu As
Sa'adat berkata : Kedudukan bulan itu ada 28 tempat,bulan turun pada setiap
malam pada suatu kedudukan.Allah subhanahu wata'ala berfirman : " telah
Kami tetapkan bagi bulan manzilah – manzilah.( QS.Yaasin : 39 ) jadi orang arab menyangka bahwa bersamaan
dengan jatunya itu dan terbitnya fajar maka turunlah hujan dan menyandarkan
turunnya hujan kepadanya.Mereka berkata :Hujan kita turun dengan kedudukan
bulan begini,begini.
Tentang firman-Nya : وتجعلون رزقكم أنكم تكذبون
Ibnu Qoyyim berkata : Maksud dari ayat
ini adalah bahwa kamua menjadikan nasibmu dari rizki yang dengannya kamu hidup
menjadi kedustaan terhadap al qur'an
Mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan
suatu bulan termasuk perkara
jahiliyah sebagaimana sabda rasul :
أربع في أمتي من أمر الجاهلية لا يتركونهن
: ( الفخر بالأحساب والطعن في الأنساب والإستسقاء بالنجوم و النياحة )
" Empat perkara yang ada dalam
umatku termasuk perkara jahiliyah yang mereka tidak akan pernah meninggalkannya
: bangga terhadap keturunan,mencela nasab,mengaitkan turunnya hujan dengan
kedudukan bulan ,dan niyahah"
Jadi umat ini akan mengamalkan 4 perkara
jahiliyah baik yang dilakukan setelah mengetahui keharamannya maupun karena
kebodohan terhadap keharamannya.
Adapun
yang dimaksud dengan jahiliyah adalah segala kebiasaan atau perkara – perkara
yang dilakukan sebelum diutusya Nabi Muhammad.dan setiap perkara yang
menyilisihi ajaran atau sunnah rasulullah adalah jahiliyah.Dan perkara
jahiliyah ini dapat diketahui dengan mentadaburi al qur'an dan mengetahui
sunnah ( ma'rifatussunnah )
1. Bangga Terhadap Keturunan
Bangga terhadap
nenek moyang mereka dan peninggalan mereka.yang demikiaqn itu adalah kebodohan
yang besar,karena tidak ada kemuliaan kecuali dngan taqwa sebagaimana Allah
berfirman:
إن
أكرمكم عند الله أتقاكم
Arinya :
sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah orangyang paling taqwa
diantara kalian "
Dan Allah juga
berfirman : dan sekali – kali bukanlah harta dan bukan pula anak – anak kamu
yang mendekatkan kamu pada kami sedikitpun tetapi orang – orang yang beeriman
dan beramal sholih mereka itulah yang memperoleh balaan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang merka kerjakan dan mereka aman sentosa ditempat – tempat
yang tinggi"
2. Mencela Nasab
yaitu mencela
terhadap aib dan kekurangan terhadap nasab maka tatkala Abu dzar Al Ghifari
mengatai seorang laki – laki dengan aib ibunya dan ia mengatai dengan hitamnya
ibunya dia mengatakan : wahai anak hitam . maka nabi bersabda kepada Abu Dzar :
"Apakah kamu mengatainya dengan aib ibunya ? Sesungguhnya ada pada diri
kamu sifat jahiliyah "( muttafaq alaih ) Hal ini menunjukkan mencacati
nasab adalah termasuk perkara jahiliyah .
3. mengaitkan turunnya hujan dengan
kedudukan bulan Imam Ahmad dan ibnu jarir assawa'i dia beerkata : saya telah
mendengar rasulullah brsabda saya takut akan umatku akan tiga perkara :
menisbatkan turunnya hujan dengan jatuhnya bintang,menganiaya kekuasaan (
pwemimpin ) ,dan mendustakan taqdir
Maka kalau ada
orang yang mengatakan "hujan telah turun kepada kami dengan kedudukan
bulan begini dan begini.Bahwa hal ini tidak terlepas baik ia meyakini bahwa
jatuhnya bintang atau bulan berpengaruh terhadap turunnya hujan maka hal ini
adalah kesyirikan sebagaimana keyakinanya ahlu jahiliyah atau dia mengatakan :
" telah turun hujan dengan kedudukan bulan begini begini akan tetapi dia
masih meyakini bahwa yang mempengaruhi turunnya hujan hanyalah Allah
semata.maka hal ini syirik kecil.Ibnu Muflih telah menjelaskan dalam al faruk
diharamkan perkataan ( مطرنا بنوء كذا )
4. Niyahah
yaitu mengangkat
suara untuk meratapi mayit karena ia murka terhadap ketetapan Allah.Yang
demikian ini menafikan kesabaran yang wajib dan niyahah termasuk kabair karena
kerasnya ancaman dan hukuman
Sesungguhnya
meyakini bahwa kedudukan blan atau jatuhnya bintang itu mempunyai pengaruh
terhadap turunnya hujan maka nini merupakan kekufuran karena ia berbuat syirik
dalam rububiyah Allah dan orang musyrik itu kafir.
Akan tetapi
apabila ia tidak meyakini maka hal ini termasuk syirik kecil,karena ia
menisbatkan nikkkmat Allah kepada yang lain dank arena Allah tidak menurunkan
kedudukan bulan menjadi sebab diturnkanya hujan dan sesungguhnya ia adalah
karunia Allah dan rahmatnya diamenahannya apabiala ia berkehendak.
Sebagaimana
disebutkan dalam suatu riwayat dari zaid bin kholid radhiyallahu anhu dia
berkata : rasulullah shallallhu alaihi wasallam shoat shubuh besama kami di
hudaibiyah pada saat turun hujan sejak malam.Maka tatjkala rasulullah
membalikkan ubuhnya kehadapan manusia.Beliau bersabda : apakah kalian tahu apa
yang dikatakan rabbmu ?para sahabat menjawab : "Allah dan Raul-Nya lebih
mengetahui "Rasu menjawab :"Allah berfirman :
أصبح من عبادي مؤمن
بي وكافر بي وأما من قال مطرنا بضل الله و رحمته فذلك مؤمن بي و كا فر بالكواكب وأما
من قال مطرنا بنوء كذا كذا فذلك كافر بي مؤمن بالكوا كب
"Pada pagi hari ada diantara hambaku yang
beriman
Yang
Bisa menghapuskan dosa
1. Taubat
2. hasasnat
yang bias menghapuskan dosa
3. musibah
4. do'a
kaum muslimin
5. syafat
dengan izin Allah
6. Maaf
Allah bagi orang yang dia kehenndaki
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
dari ibnu umar secara' marfu'
( إن الله تعالى يقبل توبة العبد ما لم يغرغر
)
"sesungguhnya Allah merima taubat
seorang hamba selama belum sekarat "
Dan itulah Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang
Semoga Bermanfaat Terimaksih Telah Berkunjung