Diantara Kesalahan-Kesalahan Pada Hari Jum’at

Royalmetr0.blogspot.com Baik sobat mari kita simak dengan seksama perihal kesalahan - kesalah dalam shalat jum'at ini
A. Kesalahan Orang Yang Sholat Jum’at :
1.      Sebagian manusia meninggalkan sholat Jum’at atau meremehkannya. Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam telah telah bersabda :
لينتهينّ أقوام عن ودعهم الجمعات أو ليختمنّ الله على قلوبهم ثم ليكوننّ من الغافلين
Hendaklah sebuah kaum benar-benar berhenti dari meninggalkan (kewajiban sholat) Jum’at atau Alloh benar-benar akan menutup hati-hati mereka kemudian mereka benar-benar akan menjadi kaum yang lalai.” [HR Muslim].


2.      Sebagian manusia tidak menghadirkan niat untuk mendatangi sholat Jum’at, dan dapat anda lihat mereka menuju ke Masjid hanya sebagai suatu kebiasaan saja, padahal niat itu merupakan syarat sahnya sholat jum’at dan ibadah-ibadah lainnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam :
إنما الأعمال بالنيات
Sesungguhnya tiap amal itu tergantung niatnya.” [HR Bukhari].
3.      Begadang pada malam Jum’at sampai akhir waktu malam sampai-sampai ia tertidur pada saat sholat fajar (shubuh) dan ia menjadi orang yang memulai hari Jum’atnya dengan dosa-dosa besar, padahal Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
أفضل الصلوات عند الله  صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
Seutama-utama sholat di sisi Alloh adalah sholat Shubuh berjama’ah pada hari Jum’at.” [ash-Shahihah : 1566]
4.      Meremehkan untuk menghadiri khutbah Jum’at, sebagian manusia datang pada pertengahan khutbah, bahkan sebagian lagi ada yang datang pada pertengahan sholat.
5.      Tidak mandi, berparfum, bersiwak dan memakai pakaian yang paling baik.
6.      Berjual beli setelah adzan Jum’at. Alloh Ta’ala berfirman :
((يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ مِنْ يَوْمِ الجُمْعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِاللهِ وّذَرُوا البَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ))
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.” (QS al-Jumu’ah : 9)
Ibnu ’Abbas Radhiyallahu ’anhu berkata : ”Diharamkan berjual beli pada saat itu.”
7.      Beribadah kepada Alloh dengan sebagian kemaksiatan pada hari Jum’at seperti orang yang biasa mencukur jenggotnya setiap Jum’at mengira bahwa hal ini termasuk kesempurnaan kebersihan.
8.      Sebagian manusia duduk di belakang Masjid sebelum terisinya shaf-shaf depan, dan sebagian lagi duduk di beranda luar Masjid padahal masih banyak tempat kosong di dalam Masjid.
9.      Menyuruh berdiri seseorang dan menempati tempat duduknya. Dari Jabir Radhiyallahu ’anhu, dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
لا يقيمن أحدكم أخاه يوم الجمعة ثم يخالف إلى مقعده فيقعد فيه ولكن يقول : افسحوا
Janganlah sekali-kali kalian menyuruh berdiri saudaranya pada hari Jum’at dan menyuruhnya bergeser lalu menempati tempat duduknya, akan tetapi hendaklah ia mengatakan : ”tolong dilapangkan (bergeser).”
10. Melangkahi punggung, memisahkan dua orang, mengganggu orang yang duduk dan mempersempitnya. Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam pernah bersabda kepada orang yang melangkahi pundak-pundak manusia pada hari Jum’at sedangkan beliau sedang berkhutbah :
اجلس فقد آذيت وآنيت
Duduklah karena sungguh kamu telah mengganggu padahal kamu terlambat.” [Shahih Targhib wa Tarhib dan Shahih Ibnu Majah].
11. Meninggikan (mengeraskan) suara ketika berbicara atau membaca (al-Qur’an) sehingga mengganggu orang yang sholat (sunnah) atau orang yang sedang membaca Kitabullah Ta’ala.
12. Keluar dari Masjid setelah dikumandangkannya adzan tanpa suatu udzur (yang syar’i).
13. Sibuk (dengan perbuatan lain sehingga tidak memperhatikan) khutbah dan tidak diam memperhatikan apa yang diucapkan oleh khathib.
14. Sholat dua rakaat diantara dua khutbah padahal yang disyariatkan diantara dua khutbah adalah berdo’a dan beristighfar sampai berdirinya khathib kembali menyampaikan khutbah yang kedua.
15. Banyak bergerak ketika sedang sholat dan bergegas keluar dari masjid setelah imam selesai salam serta berdesak-desakan pada pintu keluar masjid tanpa melakukan dzikir yang disyariatkan selesai sholat.

B. Kesalahan Para Khathib
1.      Memperpanjang (memperlama) khutbah dan memperpendek (mempersingkat) sholat. Dari ’Ammar beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
إن طول صلاة الرجل وقصر خطبته مئنّة من فقهه فأطيلوا الصلاة وأقصروا الخطبة وإن من البيان سحرا
Sesungguhnya panjangnya sholat seseorang dan pendeknya khutbah termasuk tanda-tanda dari fiqh (pemahaman)-nya seseorang, oleh karena itu panjangkanlah sholat dan pendekkanlah khutbah, karena sesungguhnya diantara penjelasan itu terdapat suatu sihir (hal yang memukau).” [HR Muslim]
Kriteria di dalam menentukan hal ini (panjang pendeknya khutbah dan sholat, pent) adalah melihat dari kebutuhan manusia dan keadaan perihal mereka. Dari Jabir bin Samuroh berkata :
كنت أصلى مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فكانت صلاته قصدا وخطبته قصدا
Aku pernah sholat bersama Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam, dan ketika itu sholat beliau sedang dan khutbah beliau juga sedang.” [HR Muslim], sedang itu maksudnya adalah pertengahan antara panjang dan pendek.
2.      Tidak ada persiapan yang baik untuk khutbah dan pemilihan pembahasan yang tidak tepat jauh dari apa yang diperlukan manusia.
3.      Banyak melakukan kesalahan lughowiyah (bahasa) ketika berkhutbah yang terjadi pada beberapa khathib.
4.      Sebagian khathib berdalil dengan hadits-hadits dha’if dan maudhu’ serta pendapat-pendapat yang mungkar tanpa memperingatkan / menjelaskannya.
5.      Sebagian khathib Meringkas khuthbah keduanya hanya dengan do’a saja dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.
6.      Tidak berhujjah dengan sedikitpun dari al-Qur’an ketika berkhutbah dan ini menyelisihi tuntunan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam. Bintu Haritsah bin Nu’man berkata :
ما حفظت (( ق. وَالْقُرْآنِ الْمَجِيْدِ )) إلا من في رسول الله صلى الله عليه وسلم يخطب بها كل جمعة
”Aku tidaklah menghafal ”Qoof, wal Qur’anil Majid” melainkan dari apa yang Rasulullah berkhuthbah dengannya setiap Jum’at.” [HR Muslim].
7.      Sebagian khathib kurang meresapi apa yang ia khutbahkan. Dari Jabir bin ’Abdillah Radhiyallahu ’anhu berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا خطب  اخمرّت عيناه وعلا صوته واشتدّ غضبه كأنه منذر جيش...
”Adalah Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam apabila berkhutbah, menjadi merahlah kedua mata beliau, suara beliau tinggi dan tampak kemarahan pada wajah beliau seperti orang yang memperingatkan pasukan...” [HR Muslim]
و صلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Semoga Sholawat dan Salam serta Berkah senantiasa tercurahkan atas Nabi kita Muhammad, dan atas keluarga beliau dan segenap sahabatnya...
Semoga Bermanfaat Trimaksi Telah berkunjung