Showing posts with label MEDIA ISLAM. Show all posts
Showing posts with label MEDIA ISLAM. Show all posts

Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang

Royalmetr0.blogspot.com – Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang , banyak masyarakat di indonesia yang masih belum faham akan Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang, dan di bawah ini deskripsi terhadap Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang



DEFINISI الإستسقاء بالأنواء

Maksudnya adalah menyandarkan atau mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan bulan. karena makna الأنواء jamak dari kata النوء berarti kedudukan – kedudukan rembulan. Sebagaimana Abu As Sa'adat berkata : Kedudukan bulan itu ada 28 tempat,bulan turun pada setiap malam pada suatu kedudukan.Allah subhanahu wata'ala berfirman : " telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah – manzilah.( QS.Yaasin  : 39 ) jadi orang arab menyangka bahwa bersamaan dengan jatunya itu dan terbitnya fajar maka turunlah hujan dan menyandarkan turunnya hujan kepadanya.Mereka berkata :Hujan kita turun dengan kedudukan bulan begini,begini.
Tentang firman-Nya : وتجعلون رزقكم أنكم تكذبون 
Ibnu Qoyyim berkata : Maksud dari ayat ini adalah bahwa kamua menjadikan nasibmu dari rizki yang dengannya kamu hidup menjadi kedustaan terhadap al qur'an
 Mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan suatu bulan termasuk perkara           jahiliyah sebagaimana sabda rasul :
أربع في أمتي من أمر الجاهلية لا يتركونهن : ( الفخر بالأحساب والطعن في الأنساب والإستسقاء بالنجوم و النياحة )
" Empat perkara yang ada dalam umatku termasuk perkara jahiliyah yang mereka tidak akan pernah meninggalkannya : bangga terhadap keturunan,mencela nasab,mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan bulan ,dan niyahah"
Jadi umat ini akan mengamalkan 4 perkara jahiliyah baik yang dilakukan setelah mengetahui keharamannya maupun karena kebodohan terhadap keharamannya.
                   Adapun yang dimaksud dengan jahiliyah adalah segala kebiasaan atau perkara – perkara yang dilakukan sebelum diutusya Nabi Muhammad.dan setiap perkara yang menyilisihi ajaran atau sunnah rasulullah adalah jahiliyah.Dan perkara jahiliyah ini dapat diketahui dengan mentadaburi al qur'an dan mengetahui sunnah ( ma'rifatussunnah )

     1.     Bangga Terhadap Keturunan

Bangga terhadap nenek moyang mereka dan peninggalan mereka.yang demikiaqn itu adalah kebodohan yang besar,karena tidak ada kemuliaan kecuali dngan taqwa sebagaimana Allah berfirman:
           إن أكرمكم عند الله أتقاكم 
Arinya : sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah orangyang paling taqwa diantara kalian "
Dan Allah juga berfirman : dan sekali – kali bukanlah harta dan bukan pula anak – anak kamu yang mendekatkan kamu pada kami sedikitpun tetapi orang – orang yang beeriman dan beramal sholih mereka itulah yang memperoleh balaan yang berlipat ganda disebabkan apa yang merka kerjakan dan mereka aman sentosa ditempat – tempat yang tinggi" 

2.       Mencela Nasab

yaitu mencela terhadap aib dan kekurangan terhadap nasab maka tatkala Abu dzar Al Ghifari mengatai seorang laki – laki dengan aib ibunya dan ia mengatai dengan hitamnya ibunya dia mengatakan : wahai anak hitam . maka nabi bersabda kepada Abu Dzar : "Apakah kamu mengatainya dengan aib ibunya ? Sesungguhnya ada pada diri kamu sifat jahiliyah "( muttafaq alaih ) Hal ini menunjukkan mencacati nasab adalah termasuk perkara jahiliyah .

3.       mengaitkan turunnya hujan dengan kedudukan bulan Imam Ahmad dan ibnu jarir assawa'i dia beerkata : saya telah mendengar rasulullah brsabda saya takut akan umatku akan tiga perkara : menisbatkan turunnya hujan dengan jatuhnya bintang,menganiaya kekuasaan ( pwemimpin ) ,dan mendustakan taqdir
Maka kalau ada orang yang mengatakan "hujan telah turun kepada kami dengan kedudukan bulan begini dan begini.Bahwa hal ini tidak terlepas baik ia meyakini bahwa jatuhnya bintang atau bulan berpengaruh terhadap turunnya hujan maka hal ini adalah kesyirikan sebagaimana keyakinanya ahlu jahiliyah atau dia mengatakan : " telah turun hujan dengan kedudukan bulan begini begini akan tetapi dia masih meyakini bahwa yang mempengaruhi turunnya hujan hanyalah Allah semata.maka hal ini syirik kecil.Ibnu Muflih telah menjelaskan dalam al faruk diharamkan perkataan ( مطرنا بنوء كذا )

4.       Niyahah

yaitu mengangkat suara untuk meratapi mayit karena ia murka terhadap ketetapan Allah.Yang demikian ini menafikan kesabaran yang wajib dan niyahah termasuk kabair karena kerasnya ancaman dan hukuman
Sesungguhnya meyakini bahwa kedudukan blan atau jatuhnya bintang itu mempunyai pengaruh terhadap turunnya hujan maka nini merupakan kekufuran karena ia berbuat syirik dalam rububiyah Allah dan orang musyrik itu kafir.
Akan tetapi apabila ia tidak meyakini maka hal ini termasuk syirik kecil,karena ia menisbatkan nikkkmat Allah kepada yang lain dank arena Allah tidak menurunkan kedudukan bulan menjadi sebab diturnkanya hujan dan sesungguhnya ia adalah karunia Allah dan rahmatnya diamenahannya apabiala ia berkehendak.
Sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat dari zaid bin kholid radhiyallahu anhu dia berkata : rasulullah shallallhu alaihi wasallam shoat shubuh besama kami di hudaibiyah pada saat turun hujan sejak malam.Maka tatjkala rasulullah membalikkan ubuhnya kehadapan manusia.Beliau bersabda : apakah kalian tahu apa yang dikatakan rabbmu ?para sahabat menjawab : "Allah dan Raul-Nya lebih mengetahui "Rasu menjawab :"Allah berfirman :
أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر بي وأما من قال مطرنا بضل الله و رحمته فذلك مؤمن بي و كا فر بالكواكب وأما من قال مطرنا بنوء كذا كذا فذلك كافر بي مؤمن بالكوا كب
 "Pada pagi hari ada diantara hambaku yang beriman 

Yang Bisa menghapuskan dosa
1.       Taubat
2.       hasasnat yang bias menghapuskan dosa
3.       musibah
4.       do'a kaum muslimin
5.       syafat dengan izin Allah
6.       Maaf Allah bagi orang yang dia kehenndaki
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ibnu umar secara' marfu'
( إن الله تعالى يقبل توبة العبد ما لم يغرغر )
"sesungguhnya Allah merima taubat seorang hamba selama belum sekarat "

Dan itulah Hukum Meminta Hujan Kepada Bintang  Semoga Bermanfaat Terimaksih Telah Berkunjung











Selengkapnya

Mensyukuri dan Mengakui Nikmat Allah

Royalmetr0.blogspot.com - Mensyukuri dan mengakui nikmat Allah, Wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Allah bagi setiap muslim karna itu sudah menjadi kewajiban seorang muslim dan di bawah ini pemaparan tentang definisi Syukur kepada Allah



A.               Wajibnya mengakui dan mensyukuri nikmat Allah.

Sesungguhnya bersyukur atas nikmat Allah adalah wajib. Adapun yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah : " Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. "(2/152).
          Dan firman Allah : "  Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."(2/172)
          Dan Firman Allah : " karena itu, maka henaklah  Allah saja engkau sembah, dan hendaklah kamu termasuk orang orang yang bersyukur "(azzumar:66)
          Dan sabda Rosulullah "sesungguhnya Allah ridho kepada seorang yang apabila makan sesuatu makanan dia memuji Allah atas makanana itu, dan bila meminum suatu minuman lalu dia memuji Allah atas nikmat minuman itu"

B.                Macam macam sikap manusia dalam menerima nikmat Allah dan ujian darinya.

Adapun sikap manusia dalam menerima nikmat Allah dan ujian dariNya ada tiga:
i.                   Bersyukur atas nikmat Allah. Namun golongan ini sangat sedikit jumlahnya. Sebagaimana firman Allah : dan sangat sedikit hamba hambaku yang pandai bersyukur".

ii.                 Ada sebagian manusia ketika dalam kondisi sempit tunduk kepada Allah, selalu taubat dan menyeru kepadanya. Namun ketika diberikan nikmat mereka lupa kepada Allah, dan mereka berbuat perbuatan yang melampaui batas. Firman Allah : "Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kami, Kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari kami ia berkata: "Sesungguhnya Aku diberi nikmat itu hanyalah Karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak Mengetahui.Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) Telah mengatakan itu pula, Maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan.
Berkata ibnu katsir menafsirkan ayat ini "Allah memberi kabar bahwa manusia pada saat kesulitan, dia merendahkan diri pada Allah, bertaubat dan berdo'a kepdaNya. Kemudian jika Allah memberikan nikmat kepadanya. Dia melewati batas dan durhaka. Dan dia berkata. "sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Maksudnya karena Allah mengetahui bahwa aku berhak untuk diberi. Seandainya aku di sisi Allah bukan orang yang berhak. Niscaya Allah tidak akan memberikan kepadaku.! . berkata qotadah "karena kepintaranku, karena kebaikanku" .
Allah berfirman "Dan jika kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari kami sesudah dia ditimpa kesusahan, Pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan Aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. dan jika Aku dikembalikan kepada Tuhanku Maka Sesungguhnya Aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya." Maka kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang Telah mereka kerjakan dan akan kami rasakan kepada mereka azab yang keras.(fushilat /50)
Berkata ibnu katsir, 'jika didapatkan suatu kebaikan dan rizki setelah kondisi  yang sangat susah dia akan berkata. "ini adalah untukku, sungguh aku berhak untuk mendapatkannya di sisi Tuhanku"                   Dalam menafsirkan ayat ini . mujahid mengatakan "ini adalah karena usahaku. Dan aku berhak dengannya" ibnu abbas mengatakan "maksudnya. Ini adalah dari diriku sendiri."
Firman Allah, "(qorun) berkata, sesungguhnya aku diberi harta itu, hanyalah ilmu yang ada padaku." (al qhashas:78)
Qotadah dalam menafsirkan ayat ini mengatakan , "karena pengatahuanku tentang cara cara berusaha," ahli tafsir lainnya, mengatakan "karena Allah mengetahui bahwa aku adalah yang patut untuk menerima harta kekayaan ini," inilah maksud dari kata kata Mujahid " aku diberi kekayaan ini atas kemuliyaanku" .

Beberapa faedah/manfaat yang dapat diambil dari ayat diatas adalah:

a)       Wajibnya bersyukur atas nikmat Allah serta mengakui bahwa nikmat tersebut berasal dariNya saja.
b)       Haramnya ujub, dan terperdaya dengan kemampuan dan kekuatan .
c)       Wajibnya beriman dengan hari akhir
d)       Wajibnya takut akan adzab Allah.
e)       Ancaman bagi orang orang yang kufur dengan nikmat Allah.

iii.      Ada sebagian manusia yang bersyukur dan puas ketika mendapat nikmat berupa kebaikan, namun ketika mendapat ujian berbalik arah.
Firman Allah," dan diantara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia tertimpa suatu cobaan, dia berbalik kebelakang, dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata." (al hajj-11)
Maksud ayat ini adalah menerangkan kondisi orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang tipis. Ketika mendapat kelaparan, dia masih beriman, namun ketika lenyap kelaparan itu dan berganti dengan kesempitan, segeralah dia kembali kepada kekafiran.


C.               Rukun rukun syukur kepada Allah.

Rukun rukun syukur kepada Allah ada tiga :

          Mengakui nikmat Allah dalam hati.
          Menisbahkan nikmat tersebut kepada Allah dan memujiNya dengan lisan.
          Menggunakan dalam hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah.
Berkata syaikh abdurrohman " dengan tiga rukun syukur yang tidak dapat tegak syukur itu kecuali dengannya, yaitu, mengakui nikmat tersebut dan menisbatkannya kepada yang memberi nikmat serta menggunakannya untuk hal yang dicintai."
Berkata syaikh utsaimin "syukur nikmat mempunyai tiga rukun,
          Mengakui nikmat tersebut dari (Allah dalam) hati.
          Memuji Allah atas nikmat tersebut dengan lisan.
          Mengamalkannya dengan anggota badan sesuai dengan keridhoaanNya. "
Ibnu qoyyim berkata "syukur menurut asalnya adalah mengakui nikmat yang diberikan oleh Allah yang memberi nikmat dengan cara tunduk kepadaNya, merendahkan diri dan mencintaiNya. Barang siapa yang tidak mengetahui dari mana nikmat itu berasal, maka dia tidak akan mensyukurinya. Barang siapa yang mengetahuinya dan tidak mengetahui siapa yang memberinya, dia tidak termasuk yang mensyukurinya pula. Barang siapa yang mengetahui nikmat dan siapa yang memberinya, tetapi dia mengingkarinya seperti ingkarnya orang yang mengingkari Allah yang memberi nikmat. Maka dia telah kafir. Barang siapa yang mengetahui nimat dan mengetahui siapa yang memberi nikmat, mengakui dan tidak mengingkarinya, akan tetapi tidak tunduk kepadaNya atau ridho kepadaNya, dia tidak mensyukurinya. Barang siapa yang mengetahuinya dang mengetahui siapa yang memberi nikmat dan mengakui dan tunduk kepadaNya, mencintainya dan ridho kepadaNya. Dan menggunakannya dalam kecintaan dan ketaatan kepadaNya. Maka inilah yang disebut orang yang bersyukur. Maka, dalam syukur itu seharusnya ada pengetahuan dengan hati yang diikuti amal berdasarkan pengatahuan itu. Yaitu condong kepada Tuhan yang memberi nikmat, mencintaiNya dab tunduk kepadaNya .

D.      Penutup.

Segala puji hanya untuk Allah.

Referensi:

    ·        Shahih bukhari,muslim dan yang lain lainnya.
    ·        Tafsir qur'anul adhim
    ·        Tafsir as sa'di
    ·        Fathul madjid
    ·        Qoulu mufid.

     Dan itulah Mensyukuri dan Mengakui Nikmat Allah Semoga Bermanfaat Terimaksih Telah Berkunjung


Selengkapnya

7 Mistakes The Khathib

Royalmetr0.blogspot.com - 7 Mistakes The Khathib
1. Extend (prolong) the sermon and shortening (shorten) prayer. From 'Ammar, he said: I heard the Messenger sallallaahu' alaihi wa Salam said:
إن طول صلاة الرجل وقصر خطبته مئنة من فقهه فأطيلوا الصلاة وأقصروا الخطبة وإن من البيان سحرا
"Indeed, the length of a person and his short prayer sermon including signs of fiqh (understanding) of his person, therefore panjangkanlah pendekkanlah prayers and sermons, as indeed among the explanation that there is a magic (the riveting)." [Muslim]
The criteria in determining this (length of the short sermon and prayer, pent) is a look of human needs and circumstances concerning them. Jabir bin Samuroh said:
كنت أصلى مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فكانت صلاته قصدا وخطبته قصدا
"I've been praying together with the Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam, and when the prayer and the sermon he was, he also was." [Muslim], was that the intention is halfway between the long and short.



2. There is no better preparation for a sermon and discussion improper election is far from what is required of man.

3. Many make the mistake lughowiyah (language) when berkhutbah that occurs in some khathib.

4. Some khathib postulated by the hadiths dha'if and maudhu 'as well as the opinions of the wrongdoing without alerting / explain.

5. Some khathib Summarizing khuthbah them only by prayer alone and make it as a habit.

6. No berhujjah with the slightest of the Qur'an when it menyelisihi preaching and guidance of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam. Bintu Haritha bin Numan said:
ما حفظت ((ق. والقرآن المجيد)) إلا من في رسول الله صلى الله عليه وسلم يخطب بها كل جمعة
"I'm not memorize" Qoof, wal Qur'anil Majid "but from what the Prophet berkhuthbah her every Friday." [Reported by Muslim].

7. Most khathib less permeating what he preached . From Jabir bin ' Abdillah Allaah' anhu said :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا خطب اخمرت عيناه وعلا صوته واشتد غضبه كأنه منذر جيش ...
" It is the Prophet sallallaahu ' alaihi wa Salam when preaching , his eyes red , his voice high and looks of anger on his face as he who warned the team ... " [Muslim ]
و صلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
I hope and pray constantly tercurahkan greeting and blessing be upon our Prophet Muhammad , and upon his family and all his friends ...

And that's 7 Mistakes The Khathib thanks for visiting



Selengkapnya

Among the 15 Mistakes On Friday

Royalmetr0.blogspot.com - Among the 15 Mistakes On Friday, Well pal let us consider carefully about mistakes - mistakes in prayer this Friday

A. Mistakes People Prayer Friday:
1. Some humans left Friday prayers or underestimated. The Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam has been said:
لينتهين أقوام عن ودعهم الجمعات أو ليختمن الله على قلوبهم ثم ليكونن من الغافلين
"Let a people completely stopped from leaving (the obligation of prayer) on Friday or Allah will actually shut them carefully then they really will be the negligent." [Muslim].


2. Most people do not bring the intention to attend Friday prayers, and you can see they are headed to the mosque just as a habit, even though the intention was a condition of the validity of Friday prayers and other acts of worship, as the Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam:
إنما الأعمال بالنيات
"Indeed, every charity that depends on his intentions." [Bukhari].

3. Staying up late on Friday evening until late night time to the extent that he fell asleep at the time of the dawn prayer (Fajr) and he became the man who started the day Jum'atnya with great sins, when the Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam said:
أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
"Seutama-main prayer on the side of Allah is the Fajr prayer in congregation on Friday." [Ash-Shahihah: 1566]

4. Underestimating to attend the Friday sermon, some people came in the middle of the sermon, yet others that came in the middle of the prayer.
5. No bath, perfumed, cleansing his teeth and wearing the most good.
6. buying and selling after the call to prayer on Friday. Allah the Exalted says:
((يأيها الذين ءامنوا إذا نودي للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا إلى ذكرالله وذروا البيع ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون))
"O you who believe, if called upon to perform the prayers on Friday, then made haste to remember Allah and you leave buying and selling. That is better for you if ye Knowing. "(Sura al-Jumu'ah: 9)
Ibn 'Abbaas' anhu said: "Forbidden to buying and selling at the time."

7. Worshipping Allah with most disobedience on Friday as people who used to shave his beard every Friday suppose that it includes the perfection of cleanliness.

8. Some man sitting behind the mosque before being filled front rows-rows, and some sat on the veranda outside the mosque when there are many empty places in the mosque.

9. Telling someone stood up and took his seat. From Jabir radi 'anhu, from the Prophet sallallaahu' alaihi wa Salam he said:
لا يقيمن أحدكم أخاه يوم الجمعة ثم يخالف إلى مقعده فيقعد فيه ولكن يقول: افسحوا
"Do not ever tell you his stand on Friday and told him to shift and took his seat, but let him say:" please dilapangkan (shift). "

10. Stepping back, separating the two people, annoying people sitting and narrowed. The Prophet sallallaahu 'alaihi wa Salam once said to those who overstep the shoulders of man on Friday while he was preaching:
اجلس فقد آذيت وآنيت
"Sit down because you really disturbing when you are late." [Saheeh wa Targheeb Tarheeb and Saheeh Ibn Majah].

11. Raising (hardening) voice when speaking or reading (Koran) that interfere with prayers (Sunnah) or the person who is reading the Book of Allah Ta'ala.

12. Out of the mosque after the azan dikumandangkannya without a udzur (syar'i).

13. Busy (with other actions that do not pay attention) silent sermon and not pay attention to what was said by khathib.

14. Pray two cycles between two sermon when the prescribed between two sermons is pray and beristighfar until the founding khathib again delivered a second sermon.

15. Many move while praying and rushed out of the mosque after the imam finished greeting and jostling at the exit of the mosque without doing dhikr that is prescribed completed the prayer.
 
And that's Among the 15 Mistakes On Friday thanks for visiting


Selengkapnya

Diantara Kesalahan-Kesalahan Pada Hari Jum’at

Royalmetr0.blogspot.com Baik sobat mari kita simak dengan seksama perihal kesalahan - kesalah dalam shalat jum'at ini
A. Kesalahan Orang Yang Sholat Jum’at :
1.      Sebagian manusia meninggalkan sholat Jum’at atau meremehkannya. Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam telah telah bersabda :
لينتهينّ أقوام عن ودعهم الجمعات أو ليختمنّ الله على قلوبهم ثم ليكوننّ من الغافلين
Hendaklah sebuah kaum benar-benar berhenti dari meninggalkan (kewajiban sholat) Jum’at atau Alloh benar-benar akan menutup hati-hati mereka kemudian mereka benar-benar akan menjadi kaum yang lalai.” [HR Muslim].


2.      Sebagian manusia tidak menghadirkan niat untuk mendatangi sholat Jum’at, dan dapat anda lihat mereka menuju ke Masjid hanya sebagai suatu kebiasaan saja, padahal niat itu merupakan syarat sahnya sholat jum’at dan ibadah-ibadah lainnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam :
إنما الأعمال بالنيات
Sesungguhnya tiap amal itu tergantung niatnya.” [HR Bukhari].
3.      Begadang pada malam Jum’at sampai akhir waktu malam sampai-sampai ia tertidur pada saat sholat fajar (shubuh) dan ia menjadi orang yang memulai hari Jum’atnya dengan dosa-dosa besar, padahal Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
أفضل الصلوات عند الله  صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
Seutama-utama sholat di sisi Alloh adalah sholat Shubuh berjama’ah pada hari Jum’at.” [ash-Shahihah : 1566]
4.      Meremehkan untuk menghadiri khutbah Jum’at, sebagian manusia datang pada pertengahan khutbah, bahkan sebagian lagi ada yang datang pada pertengahan sholat.
5.      Tidak mandi, berparfum, bersiwak dan memakai pakaian yang paling baik.
6.      Berjual beli setelah adzan Jum’at. Alloh Ta’ala berfirman :
((يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ مِنْ يَوْمِ الجُمْعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِاللهِ وّذَرُوا البَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ))
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.” (QS al-Jumu’ah : 9)
Ibnu ’Abbas Radhiyallahu ’anhu berkata : ”Diharamkan berjual beli pada saat itu.”
7.      Beribadah kepada Alloh dengan sebagian kemaksiatan pada hari Jum’at seperti orang yang biasa mencukur jenggotnya setiap Jum’at mengira bahwa hal ini termasuk kesempurnaan kebersihan.
8.      Sebagian manusia duduk di belakang Masjid sebelum terisinya shaf-shaf depan, dan sebagian lagi duduk di beranda luar Masjid padahal masih banyak tempat kosong di dalam Masjid.
9.      Menyuruh berdiri seseorang dan menempati tempat duduknya. Dari Jabir Radhiyallahu ’anhu, dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
لا يقيمن أحدكم أخاه يوم الجمعة ثم يخالف إلى مقعده فيقعد فيه ولكن يقول : افسحوا
Janganlah sekali-kali kalian menyuruh berdiri saudaranya pada hari Jum’at dan menyuruhnya bergeser lalu menempati tempat duduknya, akan tetapi hendaklah ia mengatakan : ”tolong dilapangkan (bergeser).”
10. Melangkahi punggung, memisahkan dua orang, mengganggu orang yang duduk dan mempersempitnya. Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam pernah bersabda kepada orang yang melangkahi pundak-pundak manusia pada hari Jum’at sedangkan beliau sedang berkhutbah :
اجلس فقد آذيت وآنيت
Duduklah karena sungguh kamu telah mengganggu padahal kamu terlambat.” [Shahih Targhib wa Tarhib dan Shahih Ibnu Majah].
11. Meninggikan (mengeraskan) suara ketika berbicara atau membaca (al-Qur’an) sehingga mengganggu orang yang sholat (sunnah) atau orang yang sedang membaca Kitabullah Ta’ala.
12. Keluar dari Masjid setelah dikumandangkannya adzan tanpa suatu udzur (yang syar’i).
13. Sibuk (dengan perbuatan lain sehingga tidak memperhatikan) khutbah dan tidak diam memperhatikan apa yang diucapkan oleh khathib.
14. Sholat dua rakaat diantara dua khutbah padahal yang disyariatkan diantara dua khutbah adalah berdo’a dan beristighfar sampai berdirinya khathib kembali menyampaikan khutbah yang kedua.
15. Banyak bergerak ketika sedang sholat dan bergegas keluar dari masjid setelah imam selesai salam serta berdesak-desakan pada pintu keluar masjid tanpa melakukan dzikir yang disyariatkan selesai sholat.

B. Kesalahan Para Khathib
1.      Memperpanjang (memperlama) khutbah dan memperpendek (mempersingkat) sholat. Dari ’Ammar beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
إن طول صلاة الرجل وقصر خطبته مئنّة من فقهه فأطيلوا الصلاة وأقصروا الخطبة وإن من البيان سحرا
Sesungguhnya panjangnya sholat seseorang dan pendeknya khutbah termasuk tanda-tanda dari fiqh (pemahaman)-nya seseorang, oleh karena itu panjangkanlah sholat dan pendekkanlah khutbah, karena sesungguhnya diantara penjelasan itu terdapat suatu sihir (hal yang memukau).” [HR Muslim]
Kriteria di dalam menentukan hal ini (panjang pendeknya khutbah dan sholat, pent) adalah melihat dari kebutuhan manusia dan keadaan perihal mereka. Dari Jabir bin Samuroh berkata :
كنت أصلى مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فكانت صلاته قصدا وخطبته قصدا
Aku pernah sholat bersama Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam, dan ketika itu sholat beliau sedang dan khutbah beliau juga sedang.” [HR Muslim], sedang itu maksudnya adalah pertengahan antara panjang dan pendek.
2.      Tidak ada persiapan yang baik untuk khutbah dan pemilihan pembahasan yang tidak tepat jauh dari apa yang diperlukan manusia.
3.      Banyak melakukan kesalahan lughowiyah (bahasa) ketika berkhutbah yang terjadi pada beberapa khathib.
4.      Sebagian khathib berdalil dengan hadits-hadits dha’if dan maudhu’ serta pendapat-pendapat yang mungkar tanpa memperingatkan / menjelaskannya.
5.      Sebagian khathib Meringkas khuthbah keduanya hanya dengan do’a saja dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.
6.      Tidak berhujjah dengan sedikitpun dari al-Qur’an ketika berkhutbah dan ini menyelisihi tuntunan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam. Bintu Haritsah bin Nu’man berkata :
ما حفظت (( ق. وَالْقُرْآنِ الْمَجِيْدِ )) إلا من في رسول الله صلى الله عليه وسلم يخطب بها كل جمعة
”Aku tidaklah menghafal ”Qoof, wal Qur’anil Majid” melainkan dari apa yang Rasulullah berkhuthbah dengannya setiap Jum’at.” [HR Muslim].
7.      Sebagian khathib kurang meresapi apa yang ia khutbahkan. Dari Jabir bin ’Abdillah Radhiyallahu ’anhu berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا خطب  اخمرّت عيناه وعلا صوته واشتدّ غضبه كأنه منذر جيش...
”Adalah Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam apabila berkhutbah, menjadi merahlah kedua mata beliau, suara beliau tinggi dan tampak kemarahan pada wajah beliau seperti orang yang memperingatkan pasukan...” [HR Muslim]
و صلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Semoga Sholawat dan Salam serta Berkah senantiasa tercurahkan atas Nabi kita Muhammad, dan atas keluarga beliau dan segenap sahabatnya...
Semoga Bermanfaat Trimaksi Telah berkunjung

Selengkapnya

Ketika Hidayah Menyapa

Oke Sobat royalmetr0.blogspot.com mungkin kisah ini bisa menjadi renungan bagi kita semua , trimaksi silahkan di baca
Seorang pemuda yang mengaku dirinya Atheis, bertanya tentang Islam, tentang kelahiran Kristus, tentang evolusi, dan sebagainya kepada Dr. Zakir Naik. Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan-petanyaannya secara rinci dan memberinya sejumlah penjelasan menakjubkan yang akhirnya mampu mengantarkan pemuda itu memperoleh hidayah Islam. Allahu Akbar!

Berikut isi dialognya:

Pemuda Atheis:
Namaku Visud Mohan. Aku seorang pelajar jurusan Sains dan aku di sini karena bantuan seorang teman Muslim, dan aku seorang Atheis. Dia sering memberitahuku tentang agama tapi aku punya beberapa pertanyaan. Kuharap kau dapat menjawabnya. Jadi aku di sini untuk bertanya padamu.

Adanya Al-Qur’an dikenal setelah kelahiran Kristus. Jadi apa yang terjadi sebelum kelahiran Kristus? Misalnya apakah Adam dan Hawa itu benar, dan apa yang terjadi dengan evolusi?


Dr. Zakir Naik:
Saudara ini bertanya bahwa Al-Qur’an diwahyukan setelah kelahiran Kristus, jadi apa yang terjadi setelah Al-Qur’an diwahyukan?

Saudara, banyak orang salah paham bahwa Islam muncul sekitar 1.400 tahun yang lalu ketika Al-Qur’an diwahyukan, dan Nabi Muhammad
adalah pendiri Islam. Hal ini salah. Islam sudah ada sejak masa paling awal, sejak manusia pertama menjejakkan kakinya di bumi. Dan Nabi Muhammad bukanlah pendiri agama Islam, dia adalah nabi penutup dan terakhir.

Dan dalam Islam, kita harus mengimani semua nabi. Nabi kami tercinta Muhammad
berkata ada 124.000 yang diutus di muka bumi. 25 diantaranya disebutkan dalam Al-Qur’an: Adam, Nuh, Ibrahim, Ishak, Musa, Yesus, Muhammad . Jadi sebelum Al-Qur’an diwahyukan, kita harus mengimani para nabi pada masa itu.

Itulah mengapa aku berkata tidak ada Muslim yang benar-benar Muslim jika dia tidak beriman kepada Yesus Kristus Alaihi Salam.

Sebelum Al-Qur’an di wahyukan, bahkan setelah Al-Qur’an diwahyukan, jika seorang berkata dia tidak beriman pada Yesus Kristus Alaihi Salam, maka dia bukan seorang Muslim.

Islam satu-satunya agama non-Kristen yang mewajibkan pengikutnya untuk beriman pada Yesus Kristus as. Jadi sebelum Nabi Muhammad
, adalah Nabi Yesus Kristus Alaihi Salam.

Jadi kau harus beriman pada semua utusan dari setiap masa. Sebelum Nabi Yesus, ada Nabi Musa Alaihi Salam. Jadi pada masa Musa Alaihi Salam dialah jalan kebenaran dan kehidupan. Tidak ada yang datang dari Tuhan kecuali melalui Musa.

Pada masa Yesus Alaihi Salam, seperti yang disebutkan dalam Gospel Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku.”

Tapi sekarang adalah masanya Nabi Muhammad
. Nabi Muhammad adalah jalan kebenaran dan kehidupan. Tidak ada yang datang dari Tuhan keculai dengan jalan yang ditunjukan Nabi Muhammad .

Jadi kita harus beriman pada semua nabi mulai dari Adam, Nuh, Musa, Yesus, Muhammad
. Pesan dari mereka sama: Beriman pada Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada gambarnya, tidak ada berhalanya, beriman hanya kepada-Nya, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan hanya menyembah-Nya saja.

Semua nabi berkata ketika kita menyembah Tuhan, kita harus bersujud. Beberapa hal kecil mungkin berubah-ubah, tapi pesan dasar tauhid (beriman pada satu Tuhan dan menyembah-Nya saja) adalah sama mulai dari manusia pertama, mulai dari nabi pertama sampai nabi terakhir.

Ada beberapa detil kecil yang mungkin berubah setelah Al-Qur’an diwahyukan. Itulah alasan Yesus Kristus as berkata dalam Gosepel Yohanes 16: 12-14, “Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, ia tidak akan berkata-kata dari diri sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang dikatakannya. Ia akan memuliakan aku.”

Jadi di sini Yesus Kristus bernubuat tentang nabi yang akan datang, yaitu Nabi Muhammad
.

Jadi Yesus Kristus as berkata “Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.”

Dan kau mungkin bertanya padaku “Kenapa Nabi Muhammad
tidak datang duluan? Kenapa Al-Quran tidak diwahyukan sejak dulu? Kenapa baru 1.400 tahun yang lalu? Kenapa tidak 10.000 tahun sebelumnya?

Alasannya adalah seperti yang dikatakan putraku padaku, “Aku ingin menjadi dokter. Ayah, biarkan aku langsung masuk universitas kedokteran.”

Aku berkata padanya, “Pertama masuklah TK, kemudian masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, masuk kulia, barulah ambil jurusan kedokteran.”

Jadi Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Pencipta tahu bagaimana manusia berkembang.

Dia tahu jika Al-Quran langsung diwahyukan sebagai kitab pertama, manusia tidak akan memahaminya.

Waktu yang tepat dimana manusia dapat memahami Al-Quran adalah adalah 1.400 tahun yang lalu. Itulah alasan Yesus Kristus lebih dari 2.000 tahun yang lalu berkata, “Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” Dia membicarakan tentang Nabi Muhammad
.

Jadi Tuhan sebagai Pencipta tahu apa yang harus diwahyukan dan kapan waktu yang tepat. Dan Al-Quran berfirman dalam Surat Al-Maa’idah(5):3 bahwa Tuhan berfirman, “Aku telah mewahayukan Al-Quran ini padamu, dan telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Setelah, tidak ada yang bisa dikurangi atau ditambahkan dari Islam.

Jadi berdasarkan ini, sebelum Nabi Muhammad
, kita harus beriman pada nabi-nabi sebelumnya.

Berkenaan dengan pertanyanmu tentang teori evolusi Charles darwin, benarkah Teori Darwin? Dan kau berkata bahwa kau seorang atheis. Maaf, benarkah?


Pemuda Atheis:
Ya, Aku seorang atheis.


Dr. Zakir Naik: 
Kau dari dulu atheis atau dulunya beragama?


Pemuda Atheis: 
Aku dulu beragama.


Dr. Zakir Naik:
Sebelum aku membahas Charles Darwin, saudara. Dalam ceramahku, ketika aku berkata: Siapakah orang pertama yang dapat mengetahui cara kerja sebuah peralatan yang tak pernah dilihat orang lain sebelumnya? Apakah jawabanmu sebagai seorang atheis?


Pemuda Atheis:
Pencipta peralatan itu.


Dr. Zakir Naik: 
Sangat bagus. Ketika aku memberikanmu begitu banyak tentang lebih dari 520 hal ilmiah yang tidak diketahui manusia, siapakah yang telah menuliskan hal itu dalam Al-Quran? Tentang Big Bang, bahwa bumi itu bulat, cahaya bulan bukan berasal dari bulan itu sendiri, bahwa matahari itu berotasi, kita sama-sama tidak tahu, tentang atom, tentang langit tanpa penyangga, tentang siklus air, tentang geologi. Siapakah yang mungkin menyebutkan ini saudara? Apakah kau punya jawaban?


Pemuda Atheis:
Yang menyebutnya adalah Tuhan.

Dr. Zakir Naik:
Masya Allah. Jadi pada akhirnya kau beriman pada Tuhan?

Pemuda Atheis:
Ya, benar.

Dr. Zakir Naik:
Apa yang dulu kau tolak adalah tuhan yang palsu. Sekarang, kau mengetahui Tuhan yang sejati. Jadi apakah kau percaya bahwa hanya ada satu Tuhan?

Pemuda Atheis:
Ya, benar.

Dr. Zakir Naik:
Masya Allah. Apakah kau percaya bahwa Al-Qur’an adalah firman Tuhan?

Pemuda Atheis:
Ya, benar.

Dr. Zakir Naik:
Apakah kau percaya bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Tuhan?

Pemuda Atheis:
Ya.

Dr. Zakir Naik:
Kau percaya. Masya Allah? Siapapun yang percaya bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan Yang Maha Esa, kemudian dia percaya bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Tuhan, dalam bahasa Arab, kita katakan bahwa dia seorang Muslim, dia telah menundukkan diri pada kehendak Tuhan. Itu artinya menurutku, apakah kau telah tunduk pada kehendak Tuhan?

Pemuda Atheis:


Dr. Zakir Naik:
Apakah kau mau mengucapkan dalam bahasa Arab? Ketika kau berkata “Aku percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Tiada tuhan yang lain kecuali Allah, dan aku percaya pada Nabi Muhammad
”, kita katakan orang itu telah tunduk pada kehendak Tuhan, dia menjadi seorang Muslim. Jadi apakah kau mau mengucapkannya dalam bahasa Arab?

Pemuda Atheis:
Ya

Dr. Zakir Naik:
Apakah kau mau mengucapkan hal ini dalam bahasa Arab?

Pemuda Atheis:
Ya, aku akan melakukannya.

Dr. Zakir Naik:
Baiklah, aku akan mengucapkannya dan kau ikuti. Asyhadu allaa iIlaaha ilalaah, wa asyhadu ana muhammadan abduhu wa rasuluh.

Pemuda Atheis:
Asyhadu allaa ilaaha ilallaah, wa asyhadu ana muhammadan abduhu wa rasuluh.

Dr. Zakir Naik:
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Pemuda Atheis:
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Dr. Zakir Naik:
Masya Allah, kau seorang Muslim, Saudara.


Semoga bermanfaat trimakasi telah berkunjung
Selengkapnya